Pages

Kamis, 23 Desember 2021

Analisis Material

Saya memulai perencanaan kebutuhan perusahaan (enterprise requirement planning/ERP) dengan meng-analisis material. Dimana akan diperlukan sebanyak tujuh level untuk peng-klasifikasi-an barang yaitu peng-golong-an, pembagian grup, pengelompokan, peng-kategori-an, pembagian jenis dengan berbagai varian beserta sub varian-nya. Barang yang dimaksud di sini adalah barang yang dikelola oleh gudang dan diberi indentifikasi berupa nomor barang.

Dimana Kelompok RAW MATERIAL untuk produksi hanya salah satu Kelompok Barang saja dari Grup INVENTORI, yang dikelola oleh departemen PPIC. Dalam pengembangan ERP, kita tidak hanya membahas perencanaan kebutuhan material (MRP) saja. Namun semua barang yang masuk ke perusahaan mulai proses pengada-an sampai barang itu sampai ke gudang, beredar sebagai benda dalam proses (work in process/WIP), masuk lagi ke gudang sebagai barang jadi hingga sampai pada pengiriman. Termasuk diantaranya adalah mesin perkakas untuk produksi, dia hanya salah satu Kelompok PERKAKAS dari Grup ASET yang di-operasi-kan oleh departemen Produksi.

Adapun  klasifikasi barang adalah sebagai berikut :

  1. Level 0 : Golongan Barang
  2. Level 1 : Group Barang
  3. Level 2 : Kelompok Barang
  4. Level 3 : Kategori Barang
  5. Level 4 : Jenis Barang
  6. Level 5 : Sub Jenis Barang
  7. Level 6 : Item Barang
  8. Level 7 : Nama/Kode Barang
Perlu anda ketahui bahwa hanya Kelompok RAW MATERIAL dan Kelompok PERKAKAS saja yang memerlukan delapan level pe-Nomor-an Barang untuk bisa di-identifikasi-kan Nomor Kode Barang-nya dengan tepat dan jelas. Dimana pe-Nomor-an Barang seserta pe-Nama-an Barang-nya sesuai hirarki yang bertingkat sesuai level berdasarkan klasifikasi barang.

Memang sangat rumit namun itu adalah syarat cukup dan perlu untuk pengembangan aplikasi komputer ERP. Penomoran yang berjenjang merupakan algoritma logis untuk supaya komputer bisa meng-kalkulasi secara otomatis dan mengurangi kesalahan operator.

Untuk Grup ASET, Nomor Kode Barang itu akan terus melekat, meskipun barang sudah keluar gudang dan sudah dikelola oleh penggunanya masing masing.

Sedangkan untuk Grup INVENTORI, maka Nomor Kode Barang tidak berguna lagi. Karena selama beredar di lantai produksi, Nomor Kode Barang itu bertukar nomor lain, menjadi benda kerja (work piece) serta bertukar bentuk dan status menjadi WIP., Bila proses final, maka WIP akan masuk gudang dalam Grup KOMODITAS dengan nama dan nomer baru sesuai design.


Pada posting-an yang akan datang kita meng-analisis dan membahas setiap level klasifikasi barang satu per satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan comment, . . .